15 Keutamaan Bulan Ramadhan Beserta Dalilnya yang Shahih

15 Keutamaan Bulan Ramadhan Beserta Dalilnya yang Shahih

Bulan Ramadhan merupakan bulan yang sangat dinantikan oleh seluruh umat Muslim di seluruh dunia. Bulan suci ini hadir sebagai tamu istimewa setiap tahunnya, membawa sejuta berkah dan rahmat dari Allah SWT. Sebagai bulan kesembilan dalam kalender Hijriah, Ramadhan memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki oleh bulan-bulan lainnya, menjadikannya periode yang sangat spesial untuk meningkatkan ketakwaan dan mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.

Pemahaman tentang keutamaan bulan Ramadhan tidak hanya penting sebagai pengetahuan, tetapi juga sebagai motivasi untuk memaksimalkan ibadah selama bulan suci ini. Dengan mengetahui berbagai keistimewaan Ramadhan yang didasarkan pada dalil-dalil yang shahih dari Al-Quran dan Hadits, diharapkan kaum muslimin dapat meraih keberkahan dan ampunan yang dijanjikan Allah SWT. Artikel ini akan mengupas secara mendalam tentang 10 keutamaan bulan Ramadhan berdasarkan sumber-sumber yang otentik dalam ajaran Islam.

Pengertian dan Sejarah Bulan Ramadhan

Definisi Ramadhan secara Bahasa dan Istilah

Secara bahasa, kata “Ramadhan” berasal dari kata dasar “ramadha” yang berarti panas yang terik atau membakar. Dinamakan demikian karena bulan ini dapat “membakar” dosa-dosa manusia melalui amal ibadah yang dilakukan di dalamnya. Menurut istilah syar’i, Ramadhan adalah bulan kesembilan dalam kalender Hijriah di mana umat Islam diwajibkan untuk berpuasa sebulan penuh.

Ibn Manzhur dalam kitab Lisan al-Arab menyebutkan, “Bulan Ramadhan dinamai demikian karena ia membakar dosa-dosa.” Sementara Imam Al-Qurthubi menjelaskan, “Ramadhan adalah salah satu nama Allah, maka dikatakan bulan Ramadhan sebagaimana dikatakan bulan Allah.”

Sejarah Diwajibkannya Puasa Ramadhan

Puasa Ramadhan diwajibkan pada tahun kedua Hijriah, sekitar 18 bulan setelah Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah. Allah SWT berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al-Baqarah: 183)

Nabi Muhammad SAW sempat mengalami sembilan kali Ramadhan setelah kewajiban puasa ditetapkan, dan beliau senantiasa berpuasa dan mengajarkan umatnya tentang keutamaan bulan suci ini.

Kedudukan Ramadhan dalam Kalender Hijriah

Ramadhan menempati posisi istimewa dalam kalender Hijriah sebagai bulan kesembilan. Bulan ini dikelilingi oleh bulan Sya’ban dan Syawal. Dalam tradisi Islam, bulan Sya’ban sering dijadikan sebagai bulan persiapan menjelang Ramadhan, sedangkan Syawal menjadi bulan untuk merayakan keberhasilan menjalani ibadah puasa.

Sebagai salah satu rukun Islam, puasa Ramadhan menjadikan bulan ini memiliki kedudukan khusus dalam kalender Hijriah dan kehidupan umat Islam.

Nama-nama Lain Bulan Ramadhan dalam Islam

Selain disebut sebagai bulan Ramadhan, bulan ini juga memiliki beberapa nama lain yang menunjukkan keistimewaannya:

  1. Syahr al-Mubarak (Bulan yang Diberkahi)
  2. Syahr al-Rahmah (Bulan Rahmat)
  3. Syahr al-Maghfirah (Bulan Pengampunan)
  4. Syahr al-‘Itq (Bulan Pembebasan dari Api Neraka)
  5. Syahr al-Qur’an (Bulan Al-Quran)

Nama-nama ini menunjukkan berbagai aspek keutamaan yang dimiliki oleh bulan Ramadhan.

Hikmah Pemilihan Ramadhan sebagai Bulan Puasa

Ada beberapa hikmah mengapa Allah SWT memilih Ramadhan sebagai bulan puasa:

  1. Turunnya Al-Quran di bulan ini, sebagaimana firman Allah SWT:

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ

“Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Quran, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil).” (QS. Al-Baqarah: 185)

  1. Ramadhan memiliki Lailatul Qadr yang lebih baik dari 1000 bulan
  2. Secara astronomis, bulan Ramadhan memiliki durasi siang yang berimbang untuk sebagian besar wilayah dunia
  3. Menjadi bulan penghapus dosa-dosa sebelumnya

Keutamaan Bulan Ramadhan dalam Al-Quran

#1. Turunnya Al-Quran di Bulan Ramadhan

Salah satu keutamaan terbesar bulan Ramadhan adalah turunnya Al-Quran pada bulan ini. Allah SWT berfirman:

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ

“Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Quran, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil).” (QS. Al-Baqarah: 185)

Para ulama tafsir menjelaskan bahwa Al-Quran diturunkan dari Lauh Mahfuzh ke Baitul Izzah di langit dunia pada malam Lailatul Qadr di bulan Ramadhan. Kemudian, Al-Quran diturunkan secara berangsur-angsur kepada Nabi Muhammad SAW selama kurang lebih 23 tahun.

#2. Lailatul Qadr yang Bernilai Lebih Baik dari 1000 Bulan

Allah SWT mengkhususkan bulan Ramadhan dengan adanya Lailatul Qadr (Malam Kemuliaan) yang nilainya lebih baik dari 1000 bulan. Allah SWT berfirman:

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ ۝ وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ ۝ لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ

“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Quran) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.” (QS. Al-Qadr: 1-3)

Ini berarti beribadah pada malam tersebut nilainya lebih baik daripada beribadah selama 1000 bulan atau sekitar 83 tahun. Sebuah keistimewaan yang luar biasa yang Allah SWT berikan di bulan Ramadhan.

#3. Ayat-ayat tentang Kewajiban Puasa dan Keutamaannya

Allah SWT menjelaskan kewajiban puasa dan keutamaannya dalam Al-Quran:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al-Baqarah: 183)

Ayat ini menunjukkan bahwa tujuan utama puasa adalah untuk mencapai ketakwaan. Puasa bukan sekadar menahan lapar dan haus, tetapi juga melatih diri untuk menahan hawa nafsu dan meningkatkan ketaatan kepada Allah SWT.

#4. Penjelasan Surat Al-Baqarah ayat 183-185

Ayat 183-185 surat Al-Baqarah merupakan ayat-ayat utama yang berbicara tentang puasa Ramadhan. Ayat-ayat ini menjelaskan:

  1. Kewajiban puasa (ayat 183)
  2. Waktu pelaksanaan puasa (ayat 184)
  3. Keringanan bagi yang sakit atau dalam perjalanan (ayat 184)
  4. Turunnya Al-Quran di bulan Ramadhan (ayat 185)
  5. Kewajiban berpuasa bagi yang menyaksikan bulan (ayat 185)
  6. Kemudahan yang Allah berikan dalam syariat puasa (ayat 185)

#5. Tafsir Ayat-ayat tentang Ramadhan oleh Para Ulama

Imam Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan bahwa Allah SWT mengkhususkan bulan Ramadhan untuk menurunkan Al-Quran karena kemuliaan bulan ini. Beliau juga menjelaskan bahwa tujuan puasa adalah untuk mencapai ketakwaan, sebagaimana disebutkan dalam QS. Al-Baqarah: 183.

Imam Al-Qurthubi menjelaskan bahwa kemuliaan bulan Ramadhan tercermin dari banyaknya ibadah di dalamnya: puasa, qiyam (shalat malam), membaca Al-Quran, bersedekah, dan lain-lain.

Syaikh As-Sa’di menerangkan bahwa Allah memudahkan ibadah puasa dengan berbagai keringanan, seperti boleh tidak berpuasa bagi yang sakit atau musafir, yang menunjukkan kasih sayang Allah kepada hamba-Nya.

Keutamaan Bulan Ramadhan berdasarkan Hadits

#6. Pintu-pintu Surga Dibuka dan Neraka Ditutup

Rasulullah SAW bersabda:

إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ، وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ، وَصُفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ

“Apabila datang Ramadhan, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, dan setan-setan dibelenggu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadits ini menunjukkan keistimewaan bulan Ramadhan di mana Allah SWT memudahkan jalan kebaikan dan menghalangi jalan keburukan bagi hamba-Nya yang beriman.

#7. Setan-setan Dibelenggu

Sebagaimana disebutkan dalam hadits di atas, pada bulan Ramadhan, setan-setan dibelenggu. Imam Nawawi menjelaskan bahwa yang dimaksud adalah setan-setan dilemahkan sehingga tidak mampu menggoda manusia seperti di bulan-bulan lain. Ini merupakan kesempatan bagi kaum muslimin untuk lebih fokus dalam beribadah.

#8. Dilipatgandakannya Pahala Ibadah

Rasulullah SAW bersabda:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا، غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

“Barangsiapa berpuasa di bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharap pahala (dari Allah), maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dalam hadits lain disebutkan:

مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا، غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

“Barangsiapa melaksanakan shalat malam di bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharap pahala (dari Allah), maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

#9. Pengampunan Dosa-dosa yang Telah Lalu

Kedua hadits di atas juga menjelaskan bahwa puasa dan shalat malam (tarawih) di bulan Ramadhan dapat menjadi sebab pengampunan dosa-dosa yang telah lalu. Ini menunjukkan betapa besarnya keutamaan bulan Ramadhan sebagai bulan pengampunan.

Rasulullah SAW juga bersabda:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ

“Barangsiapa berpuasa Ramadhan kemudian menyambungnya dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka ia seperti berpuasa setahun penuh.” (HR. Muslim)

#10. Dibebaskan dari Api Neraka

Rasulullah SAW bersabda:

لِلَّهِ عُتَقَاءُ مِنَ النَّارِ، وَذَلِكَ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ

“Allah memiliki orang-orang yang dibebaskan dari api neraka, dan itu terjadi setiap malam (di bulan Ramadhan).” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Hadits ini menunjukkan bahwa Allah SWT memberikan kesempatan bagi hamba-Nya untuk dibebaskan dari api neraka di bulan Ramadhan, khususnya di setiap malamnya.

#11. Doa yang Mustajab

Rasulullah SAW bersabda:

ثَلَاثُ دَعَوَاتٍ لَا تُرَدُّ: دَعْوَةُ الصَّائِمِ، وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ، وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ

“Tiga doa yang tidak ditolak: doa orang yang berpuasa, doa orang yang terzalimi, dan doa orang yang bepergian (musafir).” (HR. Baihaqi)

Hadits ini menunjukkan bahwa doa orang yang berpuasa termasuk doa yang mustajab (dikabulkan). Oleh karena itu, bulan Ramadhan merupakan waktu yang tepat untuk memperbanyak doa.

#12. Ramadhan sebagai Bulan Sabar dan Syukur

Rasulullah SAW bersabda:

الصَّوْمُ نِصْفُ الصَّبْرِ

“Puasa adalah setengah dari kesabaran.” (HR. Tirmidzi)

Hadits ini menunjukkan bahwa puasa melatih kesabaran, dan bulan Ramadhan adalah bulan kesabaran. Selain itu, berbuka puasa mengajarkan rasa syukur kepada Allah SWT atas nikmat makanan dan minuman yang diberikan.

#13. Bulan Pembebasan dari Api Neraka

Rasulullah SAW bersabda:

إِنَّ لِلَّهِ عِنْدَ كُلِّ فِطْرٍ عُتَقَاءَ، وَذَلِكَ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ

“Sesungguhnya Allah memiliki orang-orang yang dibebaskan (dari api neraka) pada setiap waktu berbuka, dan itu terjadi setiap malam.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)

Hadits ini mengisyaratkan bahwa setiap malam di bulan Ramadhan, Allah SWT membebaskan banyak hamba-Nya dari api neraka.

#14. Kemuliaan Puasa di Sisi Allah

Dalam hadits qudsi, Allah SWT berfirman:

كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلَّا الصِّيَامَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ

“Semua amal manusia untuknya kecuali puasa. Sesungguhnya puasa itu untuk-Ku dan Aku sendiri yang akan memberinya pahala.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadits ini menunjukkan keistimewaan ibadah puasa di sisi Allah SWT, di mana Allah sendiri yang akan memberikan pahalanya tanpa batasan.

#15. Bau Mulut Orang yang Berpuasa Lebih Harum di Sisi Allah

Rasulullah SAW bersabda:

وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَخُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ

“Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada aroma minyak kasturi.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadits ini menunjukkan bahwa Allah SWT sangat menghargai pengorbanan yang dilakukan oleh orang yang berpuasa, hingga bau mulut yang biasanya tidak sedap di mata manusia justru menjadi harum di sisi Allah SWT.

Cara Meraih Keberkahan Ramadhan Secara Optimal

Persiapan Mental dan Spiritual Menjelang Ramadhan

Untuk memaksimalkan ibadah di bulan Ramadhan, persiapan mental dan spiritual perlu dilakukan sejak jauh-jauh hari, seperti:

  1. Memperbanyak puasa sunnah di bulan Sya’ban
  2. Membaca buku-buku tentang Ramadhan dan puasa
  3. Menuntaskan hutang puasa tahun lalu
  4. Memperbaiki niat
  5. Memaafkan dan meminta maaf kepada sesama

Manajemen Waktu Selama Ramadhan

Manajemen waktu yang baik akan membantu memaksimalkan ibadah di bulan Ramadhan:

  1. Membuat jadwal harian selama Ramadhan
  2. Mengatur waktu tidur agar tidak terlalu banyak
  3. Mengurangi aktivitas yang tidak penting
  4. Memanfaatkan waktu-waktu mustajab untuk berdoa
  5. Mengatur waktu untuk beribadah dan bekerja/belajar

Menjaga Kesehatan agar Ibadah Optimal

Kesehatan yang baik akan mendukung ibadah yang optimal:

  1. Mengonsumsi makanan bergizi saat sahur dan berbuka
  2. Minum air yang cukup saat berbuka hingga sahur
  3. Istirahat yang cukup dengan mengatur jam tidur
  4. Menghindari makanan yang terlalu berat saat berbuka
  5. Berolahraga ringan di sore hari sebelum berbuka

Rasulullah SAW bersabda: “Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada mukmin yang lemah, dan pada keduanya ada kebaikan.” (HR. Muslim). Oleh karena itu, menjaga kesehatan selama Ramadhan sangat penting agar ibadah bisa dilakukan dengan optimal.

Tips Konsisten dalam Beribadah

Konsistensi adalah kunci utama dalam meraih keberkahan Ramadhan. Beberapa tips untuk menjaga konsistensi:

  1. Memulai dengan target ibadah yang realistis
  2. Menjaga semangat dengan bergabung dalam komunitas atau kajian
  3. Melacak progress ibadah setiap hari
  4. Mengingatkan diri tentang keutamaan setiap ibadah
  5. Tidak terlalu keras pada diri sendiri jika ada kekurangan

Rasulullah SAW bersabda: “Amalan yang paling dicintai Allah adalah yang dilakukan secara kontinu walaupun sedikit.” (HR. Bukhari dan Muslim). Konsistensi dalam beribadah lebih utama daripada ibadah yang banyak namun tidak berkelanjutan.

Meraih Lailatul Qadr di Sepuluh Malam Terakhir

Lailatul Qadr adalah malam yang nilainya lebih baik dari 1000 bulan. Untuk meraihnya, beberapa tips berikut bisa diterapkan:

  1. Meningkatkan ibadah di sepuluh malam terakhir Ramadhan
  2. Melakukan i’tikaf jika memungkinkan
  3. Memperbanyak membaca Al-Quran di malam-malam ganjil
  4. Memperbanyak doa, terutama doa Lailatul Qadr
  5. Bangun malam untuk shalat tahajud

Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata: “Rasulullah SAW bersungguh-sungguh (dalam beribadah) pada sepuluh hari terakhir (Ramadhan) dengan cara yang tidak beliau lakukan pada hari-hari lainnya.” (HR. Muslim)

Menjaga Kebiasaan Baik Pasca Ramadhan

Ramadhan adalah sekolah kebaikan yang harapannya dapat membentuk kebiasaan positif yang berkelanjutan. Beberapa tips untuk menjaga kebiasaan baik pasca Ramadhan:

  1. Melanjutkan puasa 6 hari di bulan Syawal
  2. Melanjutkan kebiasaan membaca Al-Quran setiap hari
  3. Menjaga shalat berjamaah di masjid
  4. Menjaga kebiasaan bersedekah
  5. Melanjutkan shalat malam meski tidak setiap hari

Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa berpuasa Ramadhan kemudian menyambungnya dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka ia seperti berpuasa setahun penuh.” (HR. Muslim)

Tanda-tanda Diterimanya Ibadah Ramadhan

Para ulama menyebutkan beberapa tanda diterimanya ibadah Ramadhan:

  1. Meningkatnya ketaatan kepada Allah setelah Ramadhan
  2. Menjauhi maksiat dan dosa yang sebelumnya dilakukan
  3. Meningkatnya kecintaan kepada Al-Quran
  4. Bertambahnya kepedulian kepada sesama
  5. Bertambahnya rasa takut kepada Allah SWT

Hassan Al-Bashri berkata: “Tanda diterimanya amalan adalah ditunjukkannya amalan baik setelahnya, dan tanda ditolaknya amalan adalah dilakukannya amalan buruk setelahnya.”

Bulan Ramadhan adalah bulan istimewa yang Allah SWT berikan kepada umat Islam. Berbagai keutamaan dan keberkahan di dalamnya menjadikannya momentum yang sangat berharga untuk meningkatkan iman dan ketakwaan. Dari mulai dibukanya pintu-pintu surga, ditutupnya pintu-pintu neraka, dibelenggunya setan-setan, hingga adanya Lailatul Qadr, semua menunjukkan betapa besarnya kasih sayang Allah SWT kepada hamba-Nya.

Agar bisa meraih keberkahan Ramadhan secara optimal, diperlukan persiapan yang matang dan pelaksanaan ibadah yang konsisten. Dengan memahami keutamaan bulan Ramadhan dan mengamalkannya, diharapkan kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik, tidak hanya selama Ramadhan tetapi juga setelahnya.

Semoga artikel ini bermanfaat dan bisa menjadi motivasi untuk memaksimalkan ibadah di bulan Ramadhan. Mari sambut Ramadhan dengan penuh semangat dan optimisme untuk mendapatkan ampunan dan rahmat Allah SWT.

“Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

FAQ Seputar Keutamaan Bulan Ramadhan

Apa saja keutamaan di bulan Ramadhan?

Keutamaan bulan Ramadhan antara lain: pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, setan-setan dibelenggu, adanya Lailatul Qadr, dilipatgandakannya pahala ibadah, pengampunan dosa, dibebaskan dari api neraka, doa yang mustajab, dan Ramadhan sebagai bulan sabar dan syukur.

Apa saja nilai yang terkandung dalam bulan Ramadhan?

Nilai-nilai yang terkandung dalam bulan Ramadhan meliputi: kesabaran, kedisiplinan, empati terhadap orang yang kurang mampu, pengendalian diri, kejujuran, kedermawanan, kebersamaan, ketakwaan, dan keikhlasan dalam beribadah.

Kenapa bulan Ramadhan sangat istimewa?

Bulan Ramadhan sangat istimewa karena beberapa alasan, di antaranya: turunnya Al-Quran, adanya Lailatul Qadr, dibukanya pintu-pintu surga, ditutupnya pintu-pintu neraka, dibelenggunya setan-setan, dilipatgandakannya pahala ibadah, dan menjadi kesempatan untuk memperoleh ampunan dan keridhaan Allah SWT.

Artikel Lainnya :
Tata Cara Puasa Ramadhan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Copyright © 2025 Langkah Manfaat