Apa Itu Aqiqah? Pengertian, Hukum, dan Manfaat Aqiqah dalam Islam!

Apa Itu Aqiqah? Pengertian, Hukum, dan Manfaat Aqiqah dalam Islam!

Aqiqah adalah salah satu bentuk ibadah dalam Islam yang sering kali dilakukan oleh umat Muslim sebagai bentuk rasa syukur atas kelahiran seorang anak. Tradisi ini bukan hanya sekadar ritual, tetapi juga memiliki nilai spiritual dan sosial yang mendalam. Bagi banyak keluarga, aqiqah menjadi momen spesial untuk berbagi kebahagiaan dengan orang-orang terdekat sekaligus melaksanakan sunnah Nabi Muhammad SAW.

Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan aqiqah? Mengapa aqiqah memiliki tempat yang istimewa dalam ajaran Islam? Artikel ini akan membahas pengertian, hukum, serta manfaat aqiqah dengan gaya bahasa yang santai dan mudah dipahami. Jadi, bagi Anda yang ingin lebih memahami makna di balik tradisi ini, mari kita eksplorasi bersama.

Pengertian Aqiqah

Secara bahasa, aqiqah berasal dari kata ‘aqq yang berarti memotong. Dalam konteks syariat Islam, aqiqah merujuk pada penyembelihan hewan sebagai bentuk syukur atas kelahiran anak. Aqiqah biasanya dilakukan pada hari ketujuh setelah kelahiran, meskipun ada kelonggaran waktu jika kondisi tidak memungkinkan.

Dalam pelaksanaannya, hewan yang disembelih untuk aqiqah harus memenuhi syarat-syarat tertentu, seperti tidak cacat dan cukup umur. Biasanya, untuk anak laki-laki disunahkan menyembelih dua ekor kambing, sementara untuk anak perempuan cukup satu ekor kambing. Pelaksanaan aqiqah juga sering diiringi dengan acara tasyakuran dan pembacaan doa untuk mendoakan kesehatan dan keselamatan bayi.

Hukum Aqiqah

Hukum aqiqah adalah sunnah muakkad, yang berarti sangat dianjurkan tetapi tidak wajib. Rasulullah SAW sendiri mempraktikkan aqiqah untuk cucunya, Hasan dan Husain, sehingga hal ini menjadi teladan bagi umat Islam. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda:

“Setiap anak tergadai dengan aqiqahnya. Ia disembelihkan hewan pada hari ketujuh kelahirannya, dicukur rambutnya, dan diberi nama.” (HR. Abu Dawud)

Meskipun tidak wajib, melaksanakan aqiqah membawa banyak keberkahan, baik bagi anak maupun keluarga yang melakukannya. Selain itu, aqiqah juga menjadi bentuk kepatuhan terhadap sunnah yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW.

Manfaat Aqiqah

Pelaksanaan aqiqah memiliki berbagai manfaat, baik dari segi spiritual maupun sosial. Berikut adalah beberapa di antaranya:

  1. Bentuk Rasa Syukur kepada Allah SWT Aqiqah adalah wujud rasa syukur atas anugerah kelahiran anak. Dengan melaksanakan aqiqah, keluarga menunjukkan pengakuan atas nikmat yang diberikan oleh Allah SWT. Tradisi ini juga menjadi pengingat untuk selalu berserah diri kepada Allah dalam segala situasi.
  2. Mempererat Silaturahmi Tradisi aqiqah biasanya melibatkan pembagian daging kepada kerabat, tetangga, dan orang-orang yang membutuhkan. Hal ini menjadi momen untuk mempererat hubungan sosial dalam masyarakat, serta membangun rasa kepedulian terhadap sesama.
  3. Memberikan Keberkahan bagi Anak Melalui aqiqah, anak yang baru lahir didoakan agar tumbuh menjadi pribadi yang saleh dan salehah. Selain itu, aqiqah juga dipercaya sebagai bentuk perlindungan spiritual bagi anak, menjauhkan mereka dari gangguan setan dan keburukan.
  4. Meneladani Sunnah Rasulullah SAW Dengan melaksanakan aqiqah, umat Muslim mengikuti teladan yang telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW. Hal ini menunjukkan kecintaan dan ketaatan kepada ajaran Islam.
  5. Meningkatkan Kesadaran Sosial Pembagian daging aqiqah kepada fakir miskin dan orang-orang yang membutuhkan adalah salah satu bentuk kepedulian sosial. Hal ini juga mengajarkan kepada keluarga tentang pentingnya berbagi rezeki yang telah diberikan Allah SWT.

Proses Pelaksanaan Aqiqah

Pelaksanaan aqiqah biasanya melibatkan beberapa tahap, di antaranya:

  1. Penyembelihan Hewan Hewan yang digunakan untuk aqiqah harus sesuai dengan syarat syariat, seperti kambing atau domba yang sehat dan tidak cacat. Penyembelihan hewan dilakukan dengan menyebut nama Allah dan niat yang jelas untuk aqiqah.
  2. Pembagian Daging Daging hasil penyembelihan dibagikan kepada keluarga, tetangga, dan fakir miskin. Sebagian daging juga biasanya diolah dan disajikan dalam acara syukuran, sehingga tamu yang hadir juga dapat menikmati hidangan tersebut.
  3. Cukur Rambut dan Pemberian Nama Pada hari ketujuh, rambut bayi dicukur sebagai simbol penyucian. Berat rambut yang dicukur biasanya dihitung dan setara dengan emas atau perak, kemudian disedekahkan kepada orang yang membutuhkan. Selain itu, pemberian nama juga dilakukan pada hari yang sama dengan harapan nama tersebut membawa doa dan keberkahan bagi sang anak.
  4. Doa Bersama Aqiqah biasanya diiringi dengan doa bersama untuk mendoakan kesehatan, keselamatan, dan keberkahan bagi anak yang baru lahir. Doa ini juga menjadi bentuk pengharapan agar anak tumbuh menjadi pribadi yang bermanfaat bagi keluarga, masyarakat, dan agamanya.

Aqiqah bukan sekadar tradisi, melainkan ibadah yang memiliki banyak manfaat spiritual dan sosial. Dengan melaksanakan aqiqah, umat Muslim tidak hanya meneladani sunnah Nabi Muhammad SAW, tetapi juga berbagi kebahagiaan dengan sesama. Meskipun hukumnya tidak wajib, melaksanakan aqiqah dapat menjadi wujud rasa syukur atas anugerah terbesar dari Allah SWT, yaitu kelahiran seorang anak. Jadi, jika Anda sedang bersiap menyambut kelahiran buah hati, jangan ragu untuk merencanakan aqiqah sebagai bagian dari perjalanan hidup mereka yang penuh berkah.

Pelaksanaan aqiqah juga dapat menjadi ajang refleksi bagi keluarga, tentang pentingnya bersyukur dan berbagi rezeki. Dengan memahami makna mendalam di balik tradisi ini, aqiqah dapat memberikan dampak positif yang lebih besar, baik secara spiritual maupun sosial.

Copyright © 2025 Langkah Manfaat